Advertisemen
Ragam hias geometris merupakan ragam hias yang memakai berbagai macam unsur-unsur pada garis, misalnya garis lurus, garis zigzag, garis lengkung, garis spiral dan berbagai jenis bidang seperti segitiga, segiempat, persegi panjang, layang-layang, lingkaran serta bentuk-bentuk lainnya sebagai motif dasar.
Motif atau ragam hias geometris adalah motif tertua dalam ornamen karena sudah dikenal dan digunakan sejak zaman prasejarah. Perkembangan motif geometris sendiri berawal dari bentuk titik, garis, dan kemudian bidang yang berulang-ulang mulai dari yang sederhana hingga pola yang lebih rumit.
Ragam hias geometris umumnya banyak diaplikasikan pada kain sulam, kain batik, kain tenun, kain bordir, bangunan-bangunan, candi-candi, perabotan rumah tangga, ukiran pada benda, kerajinan tangan, dan lain sebagainya.
Motif atau ragam hias geometris adalah motif tertua dalam ornamen karena sudah dikenal dan digunakan sejak zaman prasejarah. Perkembangan motif geometris sendiri berawal dari bentuk titik, garis, dan kemudian bidang yang berulang-ulang mulai dari yang sederhana hingga pola yang lebih rumit.
Ragam hias geometris umumnya banyak diaplikasikan pada kain sulam, kain batik, kain tenun, kain bordir, bangunan-bangunan, candi-candi, perabotan rumah tangga, ukiran pada benda, kerajinan tangan, dan lain sebagainya.
Motif Dasar Ragam Hias Geometris Nusantara
Berikut adalah 6 motif dasar ragam hias geometris yang umum diaplikasikan kain batik Indonesia.1. Swastika
Ragam hias ini merupakan motif hias yang berbentuk dasar seperti huruf Z atau zigzag yang saling berlawanan satu sama lainnya. Dalam batik motif ini biasanya dipakai sebagai hiasan pinggir. Jika motif swastika saling berkait atau saling berhubungan maka akan menghasilkan motif yang disebut motif Banji.
2. Pilin
Ragam hias ini memiliki bentuk dasar seperti huruf S, variasi bentuknya adalah SS atau disebut juga pilin ganda. Biasa digunakan sebagai hiasan pinggir dan pengisi bidang.
3. Meander
Merupakan ragam hias dengan bentuk dasar seperti huruf T yang berkembang dan memunculkan ragam hias swastika. Digunakan sebagai hiasan pinggir dalam batik. Dalam perkembangannya, motif meander kemudian memunculkan motif Pinggir Awan.
4. Kawung
Dalam bahasa Sunda berarti arena atau kolang-kaling. Oleh sebab itulah, ragam hias ini mempunyai bentuk seperti buah aren yang dipotong secara melintang dan terlihat menjadi empat biji aren. Motif ini sering digunakan sebagai hiasan bidang.
5. Tumpal
Motif ini sangat mudah dikenali dengan bentuk dasarnya adalah segitiga sama kaki dan sering diaplikasikan sebagai hiasan pinggir batik.
6. Ceplokan
Motif ini merupakan ragam hias yang terdiri dari satu motif saja dan kemudian disusun secara berulang-ulang. Ragam hias ceplokan sering juga disebut sebagai motif kertas tempel.
Itulah contoh gambar ragam hias geometris yang sering kita temui pada batik Indonesia. Tak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan Nusantara memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh negara lain di belahan bumi manapun. Oleh karena itu sudah selayaknya kita ikut menjaga dan melestarikan kemudian tanah air kita tercinta ini.
Advertisemen